Rasanya udah terlalu banyak menghibur diri. Padahal ini memulai sesuatu yang baru, kenapa perlu hiburan?
Wednesday, June 30, 2010
Tuesday, June 29, 2010
Tuesday, June 22, 2010
Monday, June 14, 2010
nostalgia
Hari ini adalah hari nostalgia buat gue, sekaligus pamitan. Dimulai dari pagi gue menemani adik gue ke sekolahnya untuk ambil buku pelajaran tahun ajaran baru, yang berarti mengunjungi tempat di mana gue menimba ilmu semasa KB-TK-SD yaitu Seraphine Bakti Utama. Di dalam bangunan yang tidak banyak berubah itu gue bertemu dengan banyak guru yang waktu itu ngajar.
"Wah makin besar ya!"
"Sekolah di mana?"
Rata-rata nanya hal yang umum sih, tapi niat gue menemui mereka adalah berpamitan dan mohon doa restu sekolah di Malaysia. Selain itu secara tersirat gue mau nunjukkin ke mereka: inilah anak didikmu yang sudah kau bekali. Terima kasih sekali, Bapak-Ibu guru:)
Habis itu gue beranjak ke SMA Santa Ursula untuk ambil SKHU sementara. Lucu rasanya, bisa datang jam 9 ke sekolah yang dengan ketat meminta kami para siswanya datang jam setengah 7. Nostalgia. Melihat adik-adik kelas lagi seneng-senengnya classmeeting. Tragisnya ada satu anak yang diskors di depan aula. Kalau hari biasa masih mending, masih bisa belajar sendiri sama buku pelajaran. Lha, ini temannya sedang pesta pora! Hmmm
Setelah itu gue dan Korona Sulin berniat makan Indomie di warung favorit kita pas SMP, Oong. Jadilah kami naik bajaj ke SMP Santa Maria dan tidak menemukan apapun. Warung yang seingat kami masih melayani banyak pembeli, kayak udah ketutup gitu. Entah digusur, atau apa padahal udah ngidam bangettttt! Akhirnya makan Tekko deh, jam 11. Super elit.
Lucu. Gue tetep punya banyak kisah sekalipun ini adalah saat "pamitan". Tapi yang paling penting hari ini gue bahagia, sempat mengunjungi tempat perbekalan gue selama 15 tahun ini sebelum berangkat ke negeri orang. Bahkan hanya dalam satu hari.
Friday, June 11, 2010
liburan
Liburan setelah kelulusan emang panjang ya. Saatnya mengisi waktu bersama karena gimana pun sebentar lagi bakal kuliah. Mengisi waktu, bukan menghabiskan waktu. Setelah mencoba flashback dengan bantuan Faebook, gue sendiri sama temen-temen udah ke Dufan seharian, reuni SD Seraphine Bakti Utama 2003/ 2004 (yea sampai reuni 2 kali), iceskating di TA, belanja di Tanah Abang, berenang di Waterbom. Hm, apalagi ya? Bukan. Bukan Bali, apalagi Singapura. Ah ya, bantuin ngajar di Kumon setiap Selasa-Jumat! Hahaha, terlalu banyak anak-anak imut yang tak bisa kutolak.
Besok ini tanggal 15 sampai tanggal 20, gue bakal ke Semarang ngunjungin Eyang. Sekalian pamitan mau berangkat ke Malaysiaaaaa. Ihiks :'|
but life must go on! Bagaimana pun gue akan menyambut masa depan kan?
Dan setelah ituuuu, gue masih pengen kumpul sama keluarga dan teman-teman sebelum berangkat. I wanna meet Tania Olga Tomana and Rut Setio Nastiti please!
Juga sahabat-sahabat lain yang nggak gue sebut satupersatu di sini. Also SNOWHITE!;)
Friday, June 4, 2010
cerita 3- tetangga
Aku ini lelaki.
Lagi. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku berkaca untuk merapikan dasiku. Mencoba untuk terlihat tampan? Hm, entah untuk siapa. Karierku menanjak, namun aku bujang. Cinta. Cinta. Kata orang-orang aku butuh cinta.
Kurapikan rambutku dengan jemari tangan, lalu menyemprot parfum andalan untuk menambah kepercayaan diri. Aku tersenyum. Mungkin ini untukmu, cantik. Setiap pagi hanya untukmu.
Aku melangkah pasti keluar dan siap mengeluarkan motor dari garasi rumah. Gemercik air terdengar dari rumah sebelah. Ah, selalu waktu yang tepat. Aku perlahan keluar menuju pagar, dan kulihat dirinya. Masih sama seperti hari-hari kemarin. Menyiram tanaman bunga setiap pagi. Kadang sambil bersenandung, kadang tidak.
Yang kutahu satu: dia cantik. Selalu.
Ia menoleh saat mendengar bunyi pagarku dibuka, lalu tersenyum. Aku pun tersenyum balik. Ah, ini namanya cinta saudara-saudara. Maaf, tapi inilah cinta yang aku temui.
Dan aku menyapanya, sambil menahan diri.
Menahan hati.
"Pagi, Bu Bowo. Pak Bowo sudah pulang bertugas dari Bali?"
Wednesday, June 2, 2010
Tuesday, June 1, 2010
cerita 2- muda
Aku ini wanita.
Aku gelisah. Soal latihan UAN Kimia SMA di hadapanku tidak bisa kukerjakan. Bosan. Sudah 3 jam aku berkutat di tempat yang sama. Padahal teman di sekelilingku sudah datang silih berganti. Untung Kakak baik. Aku boleh di tempat les sampai aku mengerti.
Bosan. Aku mengedarkan pandangan.
Klek. Ada yang baru masuk ruangan. Mendadak aku menegakkan tubuhku di kursi. Ia yang baru datang, menyita perhatianku. Ia memberikan senyuman pada Kakak, dan ya ampun! Dia memilih untuk duduk di depanku! Sial, jantungku jadi berdebar. Padahal aku yakin, hanya kacamatanya yang membuatnya lebih terlihat pintar, dan... berkharisma? Ah tak peduli. Satu hal, aku jadi tidak konsentrasi.
Ia menaruh bukunya asal di depanku. BUKU LATIHAN SOAL UAN, bacaku dalam hati. Sama! Biarpun agak tertutup buku lainnya, aku masih bisa membaca dengan jelas bahwa ia juga akan menghadapi UAN. Aku menduga-duga di mana ia bersekolah. Kulirik sebentar wajahnya.
Ganteng! Dan pipiku memanas. Ya Tuhan, ada apa ini?
Kualihkan perhatianku dengan mengaduk-aduk isi kotak pensil. Sial, jadi salah tingkah. Tidak tahan, kulirik lagi wajah di depanku. Ia mengerjakan soal dengan tenang. Wajahnya menghanyutkan.
Ups! Ia mendongakkan wajahnya, menatapku. Berakting, berakting, berakting. Aku mengedarkan pandanganku pada sisi lain ruangan perlahan, sementara jantungku bekerja lebih cepat dari yang kuduga. Matanya! Ya, tadi aku menatap matanya yang tenang! Apa ini jatuh cinta pada pandangan pertama?
Lebih baik kuselesaikan soal-soal di hadapanku ini, lalu pulang untuk menenangkan diri. Aku yakin, besok ia akan datang lagi.
Hampir 2 jam setelahnya...
Selesai. Sedetik sebelum aku berdiri untuk membereskan, sosok di depanku berdiri lebih dulu dan mebereskan barang miliknya. Entah kenapa aku mendadak panik, seperti takut ia pulang lebih dulu dan aku tidak lagi bisa melihat wajahnya. Tidak! Kertas-kertas soalku jatuh dan aku harus membereskannya. Segera. Hap! Kecewa. Begitu aku bangun kembali sosok itu sudah hilang dari depanku. Cepat, kulirik pintu dan ia masih di sana, mengobrol dengan Kakak.
Kubereskan semua, siap menuju ke pintu. Dan mendadak jantungku berdebar cepat. Cepat, seperti dipaksa untuk berdenyut lebih cepat dan cepat. Langkahku semakin cepat tanpa bisa kutahan. Brak! Sukses. Aku sukses menabraknya di pintu. Bukuku jatuh, bukunya jatuh. Besar harapanku, adegan mengambil buku akan dramatik seperti di film-film.
Aku melihat sekilas buku soal latihan UANnya di dekat kakiku. Buku yang tadi aku lihat di meja, yang ia taruh asal di depanku. Aku membungkuk, siap mengambil.
Dan terkejut.
BUKU LATIHAN SOAL UAN SMP.
Subscribe to:
Posts (Atom)